Memang ada-ada saja istilah zaman sekarang, belakangan saya kerap mendengar (lebih seringnya membaca) istilah kaum rebahan, apakah itu sama dengan kaum mager-an? Terlepas dari apapun itu, kaum rebahan pun punya peluang untuk mendapatkan uang. Salah satu caranya adalah dengan menjadi reseller. Oleh karena itu, kali ini saya ingin berbagi dengan Anda tentang bagaimana cara menjadi reseller dengan mudah.
Tapi tunggu dulu, apakah Anda sudah tahu dengan istilah reseller itu?
Daftar Isi
Reseller itu apa?
Oke, biar definisi kita sama, agaknya tak mengapa jika saya harus mengajak Anda bercerita tentang apa itu reseller. Secara gampangnya, reseller adalah penjual yang menjual ulang suatu barang/jasa. Artinya ia bukan produsen atau supplier dari barang/jasa itu, ia hanya membeli dan menyetoknya lalu menjualnya kembali.
Lantas pertanyaannya, dari mana para reseller mendapatkan uang?
Reseller mendapatkan uang dari margin atau selisih harga barang. Misalnya seorang reseller membeli barang dari produsen/supplier seharga 100.000 rupiah, kemudian dia menjualnya lagi dengan harga 125.000 rupiah. Maka reseller itu mendapatkan untung sebesar 25.000 rupiah yang merupakan margin dari harga belinya.
Contoh sederhananya ada seseorang yang menjual kabel OTG untuk smartphonemenimbang banyak pengguna ponsel pintar yang mau agar flashdisk bisa disambungkan dengan ponselnya. Seseorang itu membeli kabel OTG seharga 3 ribu di sebuah toko dalam jumlah banyak dan lalu ia menjualnya kembali seharga 5 ribu atau 10 ribu. Itu berarti ia untung sebanyak 2-7 ribu rupiah.
Bisnis reseller ini cukup menggiurkan karena Anda bisa meletakkan harga jual sesuka Anda, oleh karena itu lah banyak orang yang mencari-cari informasi cara menjadi reseller itu. Beruntungnya, kali ini saya akan menjabarkan dengan mudah cara menjadi reseller bagi Anda yang ingin dapat uang meski hanya rebahan di rumah. Mau?
Cara menjadi reseller dengan mudah
Pada dasarnya menjadi reseller itu bukanlah hal yang sulit. Anda tinggal menemukan produsen/supplier barang yang ingin Anda jual, lalu mulailah jualan. Eh, tapi apa memang sesederhana itu? Jawabannya tentu saja tidak.
Anda bisa menjadi reseller dengan cara di atas, tapi tidak ada jaminan bisnis Anda akan terus langgeng dan menghasilkan banyak keuntungan. Kenapa demikian? Karena Anda tidak merencanakan bisnis reseller dengan matang. Lah, pakai rencana juga? Yah, itu terserah Anda, apa mau menjadi pebisnis musiman atau ingin menjadi pebisnis yang bertahan hingga bermusim-musim.
Agar tak menjadi pebisnis musiman saja, berikut beberapa tips dan cara menjadi reseller yang bisa Anda coba.
Riset barang yang ingin Anda jual
Jika Anda ingin sukses dalam menjalankan bisnis reseller, satu hal yang harus Anda lakukan adalah riset barang yang ingin Anda jual. Kenapa itu perlu dilakukan? Karena tak semua barang mudah dijual. Misalnya, gak mungkin kan Anda menjadi reseller mobil atau motor bekas? Itu akan berat di modal, oleh karena itu dua contoh barang tadi tidak cocok dijalankan dengan sistem reseller, cocoknya sistem makelar atau afiliasi.
Lalu, barang apa yang cocok untuk dijual? Pertanyaan ini bisa terjawab ketika Anda sudah mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:
-
-
- Target pasar. Sebelum menentukan barang yang ingin Anda jual, cobalah untuk memperhatikan siapa calon pelanggan Anda. Jika Anda adalah seorang ibu-ibu yang doyan arisan, maka contoh produk yang cocok bagi Anda adalah perkakas rumah tangga. Anda bisa menjadi reseller dari produk kotak makanan atau apapun itu. Namun jika Anda mahasiswa, tentu akan lebih baik jika menjual hal yang dekat dengan kehidupan mahasiswa itu, seperti buku bacaan (terutama tentang skripsi) atau produk fashion. Cocok kan lah barang yang akan Anda jual dengan kelompok orang yang akan Anda jadikan pasar.
- Modal yang tersedia. Sistem reseller mengharuskan Anda untuk menyetok barang, oleh karena itu modal juga harus menjadi pertimbangan. Tentu akan sangat baik jika Anda mampu menyetok barang dengan banyak, tapi kalau barangnya terlalu mahal repot juga kan?
- Tren terkini. Oke, anggap saja Anda sudah menemukan contoh produk yang akan Anda jual, contohnya adalah gamis. Namun bukan berarti pekerjaan selesai di situ, Anda juga harus tahu tren terkini dari gamis tersebut sebab kebanyakan orang suka model baru (sebab ia telah memiliki model yang lama atau alasan lainnya).
- Daya tahan barang tersebut. Salah satu kategori barang yang tidak disarankan untuk dijual dengan sistem reseller adalah makanan, tepatnya makanan basah yang daya tahannya sebentar. Ketahanan barang juga harus dijadikan perhatian agar Anda tidak mengalami kerugian saat menjalankan bisnis reseller tersebut.
-
Pilih supplier yang dapat dipercaya dan pelayanannya terbaik
Jika produk yang akan dijual sudah ditentukan, selanjutnya Anda bisa pilih supplier yang dapat dipercaya dengan pelayanan terbaik. Cara untuk menemukan ini susah-susah gampang, tapi paling tidak Anda bisa melihat testimonial dari reseller mereka tentang pelayanan dan bahkan barang yang mereka suplai.
Selain itu, pastikan bahwa kontak supplier jelas. Ada alamat dan nomor kontaknya, jika mereka memiliki web maka perhatikanlah apakah webnya digarap serius atau tidak. Selain itu, Anda juga bisa menemukan supplier produk reseller di situs-situs marketplace. Pilihlah seller yang memang sudah memiliki reputasi yang baik.
Beli contoh barang dulu, selanjutnya beli dalam jumlah yang cukup
Sebelum memborong atau membeli barang dalam jumlah banyak pada sebuah supplier, Anda perlu untuk mencoba membeli satu atau dua terlebih dahulu. Hal ini untuk mengecek kualitas barang yang dijual. Jika itu produk fashion, bisa dinilai kualitas bahan, jahitan dan sebagainya. Begitu pun produk yang lain. Jangan mudah percaya pada iklan atau foto-foto di internet karena barang aslinya belum tentu sama.
Nah, jika barang yang Anda terima memang baik, Anda bisa mulai membelinya dalam jumlah yang cukup. Sesuaikan dengan modal yang ada dan tentu saja perkiraan jumlah yang rasanya bisa untuk Anda jual habis. Melakukan pemesanan secara berulang tidak lah masalah daripada menimbun barang yang sulit untuk dijual habis.
Jual kembali dengan margin tertentu
Memang tidak ada ketentuan dari margin harga jual yang ingin Anda ambil. Itu murni terserah Anda. Hanya saja, ketika Anda berpikir untuk menjual barang tersebut di marketplace, bisa saja ada reseller lain dengan produk yang sama menjual dengan harga yang lebih murah.
“Rezeki kan gak kemana”
Yap benar, tapi sebagian besar pembeli suka menggunakan fitur filter atau sortir berdasarkan harga terendah ke tertinggi lho. Tapi jangan khawatir, Anda bisa menjual dengan margin yang lebih besar ketika menjualnya dengan cara offline atau metode promosi lainnya.
Gunakan semua media yang ada
Tips terakhir dalam berjualan produk reseller adalah menggunakan semua media yang ada. Anda bisa menjualnya di toko online bersama atau marketplace dan diberbagai media lainnya. Lebih lengkap tentang media untuk berjualan ini akan kita bahas di bawah ya.
Media Berjualan dengan Sistem Reseller
Toko online atau marketplace
Media yang paling umum untuk digunakan sebagai media promosi atau berjualan barang reseller adalah toko online atau marketplace. Keuntungan berjualan di sini adalah penggunanya yang banyak dan sistem transaksi yang sudah baik. Namun kekurangannya adalah bisa jadi ada reseller lain yang berjualan di sana juga. Selain itu, ketika Anda benar-benar baru membuka toko di marketplace itu cukup sulit untuk mendapatkan pembeli.
Dan ini adalah rahasia, beberapa internet marketer bahkan menjual/membeli akun marketplace yang sudah memiliki reputasi agar mudah dalam berjualan. Harganya? Ya, mahal.
Dijual offline pun bisa
Di kampung saya kerap ada ibu-ibu yang memboyong dagangan (umumnya pakaian atau produk rumah tangga) ke rumah-rumah tetangganya. Ia membuka “lapak” berjalan. Dan tahukah Anda dari mana ia mendapatkan barang-barang itu? Tentu saja ia juga membelinya dan menjualnya kembali. Anda juga bisa menerapkan cara ini dalam berjualan.
Lalu apa untungnya? Keuntungannyaadalah Anda bisa meletakkan margin harga yang lebih tinggi daripada yang dijual di marketplace. Namun kerugiannya Anda perlu memiliki kemampuan menjual dengan obrolan/persuasi yang tak kalah hebat dari seorang sales dari produk atau merek tertentu.
Web/blog pribadi Anda
Tidak ingin bergantung kepada marketplace yang notabene adalah punya korporasi? Anda bisa menjual produk Anda di blog pribadi. Apalagi jika blog Anda sudah memiliki banyak pengunjung harian. Jika Anda bisa melakukannya dengan baik, konon 1-2% dari total pengunjung Anda bisa membeli produk Anda. Artinya jika pengunjung harian blog Anda 2.000 orang, ada sekitar 20-40 klosing setiap harinya. Eitss, jangan dikali-kalikan sekarang, buat dulu saja blognya dan dapatkan pengunjung sebanyak mungkin, hehe
Selain blog, Anda juga bisa membuat web toko online sendiri, banyak agensi digital yang siap membantu Anda untuk membuat web bisnis Anda. Ya, web/blog memang powerful tapi sayangnya itu butuh modal untuk mengembangkannya dan butuh usaha yang tidak sedikit. Namun jika Anda ingin mencoba, tidak ada salahnya.
Jejaring sosial pribadi atau bisnis
Jejaring sosial pribadi adalah media promosi yang paling umum digunakan oleh para reseller. Ini cukup bagus, namun kadang kala mereka mempromosikan produk dengan serampangan. Hasilnya ya iklan tersebut dinilai spam bagi sebagian besar orang. Apalagi kalau diiklankan dengan pesan siaran (broadcast) di WhatsApp dan sebagainya. Hal ini menjadikan bisnis reseller Anda susah untuk berkembang.
Cara agar promosi Anda lebih terkesan baik adalah membuat akun bisnis, namun lagi-lagi ada kekurangannya yaitu sulit untuk mendapatkan follower atau teman. Satu-satunya keuntungan promosi dengan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya adalah biaya operasionalnya yang murah.
Tapi tenang saja, kekurangan-keurangan di atas itu bisa Anda tangani dengan membuat sebuah landing page.
Membuat landing page khusus
Mungkin Anda pernah bertanya kenapa promosi di media sosial kerap dinilai spam, jawaban dari pertanyaan itu adalah karena frekuensinya yang berlebihan dan iklannya yang panjang dan membosankan. Anda bisa menghindari itu dengan membuat landing page atau halaman penjualan.
Hebatnya, landing page ini bisa dibuat dengan semenarik mungkin dan mampu memuat berbagai informasi mengenai produk yang ingin Anda jual. Itu artinya Anda tidak perlu menulis iklan yang panjang (dan terkesan spammy lagi). Selain itu, landing page juga fokus pada penjualan dan terhubung langsung dengan kontak Anda.
Lantas, apakah memang landing page itu tidak ada kekurangannya? Ada, kekurangan landing page adalah sulit dibuat dan butuh kemampuan serta waktu khusus. Oleh karena itu tidak semua pebisnis online yang menggunakannya.
Namun jika Anda ingin bisnis online Anda sukses dan memberikan keuntungan yang lebih baik, Anda bisa memiliki landing page murah namun berkualitas, silakan baca halaman kami untuk detail lebih lanjut: Jasa Landing Page Murah
Cara menjadi reseller tanpa modal
“Saya sudah membaca cara menjadi reseller sejauh ini, apakah memang tidak ada bisnis reseller tanpa modal?” mungkin begitu isi pikiran Anda, terutama jika Anda adalah pelajar atau mahasiswa.
Saya ingin jelaskan bahwa konsep reseller sebenarnya memang harus punya modal, tapi kadangkala ada yang melebur jenis bisnis reseller dengan saudaranya dropshipper. Namun ada suatu ide agar Anda bisa menjalankan bisnis reseller tanpa modal.
Cara yang bisa Anda lakukan sebenarnya sangat sederhana, Anda hanya perlu mencari pemodal. Yap, mencari pemodal. Anda bisa menawarkan sistem bagi hasil dengan pemodal Anda, hanya saja Anda perlu membuat rencana bisnis yang baik agar pemodal dapat memberikan Anda uang. Kalau tidak mau, Anda bisa mulai dengan meminta modal ke orang tua atau bahkan suami atau pasangan Anda. Yang jelas, bisnis reseller bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menarik untuk dijalani.
Nah, cara menjadi reseller itu tidak sulit, bukan? Anda bisa menemukan supplier produk untuk bisnis reseller Anda dengan mudah di internet, namun saran saya, mohon hati-hati dalam memilih supplier Anda. Pilihlah yang memang terpercaya dan memiliki kualitas produk yang baik. Dan semoga artikel sederhana ini bisa bermanfaat.
Terkadang menjadi reseller itu susah-susah gampang terkadang pembeli yaang sudah kenal suka minta harganya dimurahkan alias diskon kalau beli banyak.
Pas bgt mas. Apalagi skrg kan kecenderungan orang beli online. Jadi cara lama yg harus sewa ruko dll. Ni dr rumah jd bisa tanpa toko tanpa stock barang hehe
Rebahan yg menghasilkan
saya reseller baju anak kak. tapi sejauh ini gak jalan karena saya masih takut jualan. artikel ini bisa bantu saya untuk move on. matur suwun nggeh.
Pengen juga jadi reseller… kira2 reseller barang apa yang laris?
Saya kira awalnya ribet untuk jadi reseller. Ternyata meskipun tanpa modal kita bisa jadi reseller ya… Tetapi memang ya itu, kita harus tetap melakukan perencanaan supaya ada orang yang mau memberikan modal untuk kita. Bisnis ini layak dicoba…
Terima kasih atas sharingnya…
tapi kadang orang-orang udah males stock barang ya kalo reseller dan modalnya lumayan. namun saya punya temen lebih suka reseller katanya biar semangat jualannya. hihi. makasih infonya bisa dicoba nih.
Kadang ada yang bilang “saya gak bakat nih jualan”
Padahal terkadang bakat itu nomer sekian ya bang
Selebihnya harus gigih aja.
Jadi reseller lebih minim resiko buatku daripada mulai dari awal bang…
Saya pernah nih jadi reseller dropship ..yg pasti hrs trust ya sama produsen walaupun kenal hanya via sosmed tp pastikan produsen itu bener2 pembuat produk dan hrs pnya data stok yg update supaya reseller nya ga kesulitan update stok
Menjadi reseller ini sebenarnya enak banget dan bisa menghasilkan. Hanya saja butuh konsisten dan komitmen tinggi ya uda. Tapi sepertinya hampir semua profesi sih ya. Hihi
Reseller ini sekarang makin ramai yaaa. Hanya modal hp, medsos, pulsa internet, dan promosi kreatif tentunya, sudah bisa menghasilkan uang tambahan. Meski demikian saya pribadi belum pernah coba jadi reseller sebab meski pun saya orang Minang, saya gak bakat dagang. Huhuhu
Saat baca subjudul jadi reseller tanpa modal saya sempat mau bantah itu namanya dropship. Ternyata cari pemodal, ya.
Ide bagus juga itu
Saya pernah nanya-nanya jadi reseller kok kayanya enak gitu kan. Ditambah kk ipar ada yang berdagang di Tamcit, cuma sampai sekarang belum jadi juga rencana saya k, hihi
bisnis yang paling simple ini jadi reseller, tapi meski terdengar simple ya harus ada triknya juga, pasalnya saingann yg jadi reseller dan jualan produk yang sama juga byk bgt kan diluaran sana,, gimana cari cara yang jos dah biar bisa unggul
Menjadi reseller memang bisnis yg paling minim risiko. Tp ya tetap saja harus amanah. Karena amanah itu kunci sukses berbisnis, di mana pun lini kita, sekalipun memilih jadi reseller.
Aku selama ini jadi reseller hehe. Pernah juga jadi dropshiper. Tapi memang tantangannya banyak meski untung tidak seberapa. Itung-itung belajarlah ya hehe
Untuk yang menjadikan jualan sebagai sampingan, menjadi reseller memang pilihan tepat. Lebih minim risiko. Terima kasih Uda, atas artikelnya. Sangat bermanfaat.
Baca judulnya ada kata ‘rebahan’ diriku merasa terpanggil, ternyata menarik juga menjadi reseller ini. Jadi pengin mulai kalau begini nih, siapa tau bisa jadi reseller sukses dengan menerapkan tips-tips kece di atas 😀
Aku dulu juga pernah jadi reseller produk kecantikan. Banyak duka-duka-sukanya 😀
Sekarang jadi pengin nyoba lagi, deh.
Berarti, jadi reseller itu tetap membeli stok dahulu baru berjualan ya Mas? Ngga boleh nerima orderan dulu baru belanja?
Btw logonya Lamanku, auto inget Linux Mint 🙂
Reseller pernah nie aku lakukan tapi barangnya ga habis huhu ga balik modal dehh. Tapi memang butuh perjuangan sie, baru coba sekali, pengen coba lagi takut bikin jantung deg-degan hahah
memang banyak plus minusnya jadi rseller. reseller juga perpanjangtangan para agen sih, apapun itu yang penting hepi dan totalitas dalam menjalaninyaa
Kalau reseller barang ada di rumah, kayaknya aq ga cocok. Suka ada yg lucu2 malah dipake sendiri (biasanya jilbab). Mungkin lebih cocok dropship.
Iya nich…jiwa reseller saya kembali muncul nich… apalagi dimasa pandemi ini… kaum rebahan harus mulai beranjak dari tempat rebahnya